This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, September 19, 2017

Kisah yai Hasyim Asy’ari Disuruh Manjat, Angon dan Masuk ke Septictank



Ketika awal nyantri, Hasyim Asy’ari muda disuruh naik ke atas pohon bambu, sementara Kiai Kholil terus mengawasi dari bawah sembari memberi isyarat agar terus naik tidak boleh turun sampai ke pucuk pohon bambu tersebut. Kiai Hasyim terus naik sesuai perintah gurunya itu. Ia tak peduli apakah pohon bambu itu akan patah atau bagaimana. Yang jelas, beliau hanya patuh pada perintah gurunya.
Hebatnya, begitu sampai di pucuk, Kiai Kholil mengisyaratkan agar Kiai Hasyim langsung meloncat ke bawah. Tanpa pikir panjang Kiai Hasyim langsung meloncat, sami’na wa atha’na. Beliau selamat, sehat afiat. Ternyata itu hanya ujian Kepatuhan seorang santri kepada Kiainya.
Sebagai murid, Kiai Hasyim tidak pernah ngersulo(mengeluh) disuruh apa pun oleh gurunya termasuk angon  (menggembalakan) kambing dan sapi, mencari rumput dan membersihkan kandang. Beliau terima titah gurunya itu sebagai khidmat (dedikasi) kepada Sang Guru. Beliau sadar bahwa ilmu dari guru akan diperoleh dan barakah apabila sang guru rida kepada muridnya. Inilah yang dicari Kiai Hasyim, rida guru. Beliau tidak hanya berhadap ilmu teoretis dari Kiai Kholil tapi lebih dari itu, yang diinginkan adalah barakah-nya.
Selain itu, dikisahkan juga saat Kiai Kholil kehilangan cincin pemberian istrinya yang jatuh—maaf—di WC, Kiai Hasyim memohon izin untuk mencarinya. Setelah diizinkan, sejurus kemudian beliau masuk ke septictank dan mengeluarkan isinya. Setelah dikuras seluruhnya, dan badan Kiai Hasyim penuh dengan kotoran, akhirnya cincin milik gurunya berhasil ditemukan.
Betapa senangnya sang guru melihat muridnya telah berhasil mencarikan cincinnya hingga terucap doa “Aku rida padamu wahai Hasyim, Kudoakan dengan pengabdianmu dan ketulusanmu, derajatmu ditinggikan. Engkau akan menjadi orang besar, tokoh panutan, dan semua orang cinta padamu.”

Saturday, September 16, 2017

Gus dur dan Gus miek



Mantan Presiden RI ke-4, K.H. Abdurrahman Wahid yang sangat akrab dan menaruh hormat kepada Gus Miek pernah mengisahkan kejadian menarik tentangnya.
Di beranda sebuah surau di Tambak, Mojo, Ploso, Kediri, Gus Dur berhasil menemui Gus Miek. Tadinya, sebelum sampai di surau itu, Gus Dur membuntuti mobil yang ditumpangi Gus Miek dari kejauhan.
Setelah membelok ke barat dan kemudian ke utara melalui pararel, akhirnya mobil itu berhenti di depan surau itu. Dan ketika Gus Dur sampai di surau itu, Gus Miek sudah meninggalkan mobilnya, sudah berada di dalam surau.
Dari beranda surau, Gus Miek menunjuk sebidang tanah yang bersebelahan dengan pekarangan surau. “Di situ nanti Kiai Ahmad akan dimakamkan. Demikian juga saya. Dan nantinya sampeyan,” kata Gus Miek kepada Gus Dur.
Dikatakan Gus Miek bahwa tanah itu sengaja dibelinya untuk pemakaman para penghafal Alquran. Gus Dur mengatakan kepadanya bahwa dirinya bukan penghafal Alquran. Gus Miek menjawab,”Bagaimana pun sampeyan harus dikuburkan di situ.”
Belakangan diketahui bahwa Kiai Ahmad yang dimaksudkan oleh Gus Miek dalam obrolan dengan Gus Dur itu adalah K.H. Ahmad Shiddiq, mantan Rais Aam PBNU yang juga pengasuh Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah Jember.
Kabar akan berpulangnya K.H. Ahmad Shiddiq bahkan dikemukakan oleh Gus Miek kepada Gus Dur sebulan sebelum kewafatannya. Waktu itu, Gus Miek memberi isyarat kepada Gus Dur agar NU mempersiapkan calon Rais Aam baru, padahal waktu itu K.H. Ahmad Shiddiq masih menjabat Rais Aam masih sehat.
Belakangan juga diketahui bahwa Gus Dur tidak dimakamkan di tempat yang Gus Miek tunjukkan karena sebelumnya sudah ada amanat dari K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. A. Wahid Hasyim, kakek dan ayahnya Gus Dur, agar Gus Dur beristirahat di Tebuireng bersama mereka berdua tepat seminggu sebelum wafatnya Gus Dur. Ternyata pengakuan Gus Dur bukan sebagai penghafal Alquran mengungguli terawangan Gus Miek.

Friday, September 15, 2017

Kapan Sebaiknya Bersiwak? Tujuh HaditsTentang Bersiwak

Banyak hadits yang menganjurkan untuk bersiwak, agar sunnah tersebut disukai dan kesenangan Nabi dalam bersiwak hingga detik-detik terakhir beliau.

Berikut hadits-hadits tentang siwak dan kapan sebaiknya bersiwak:

1. Ibnu Umar berkata, “Tidaklah Rasulullah tidur melainkan siwak ada di sampingnya. Bila beliau bangun, maka dia akan memulai aktivitas dengan bersiwak.” (HR. Ahmad; Al-Bukhari; Abu Ya’la; Ath-Thabarani; dan Imam lainnya; dianggap shahih oleh Al-Albani).

2. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya tidak memberatkan mereka agar bersiwak untuk tiap sholat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

3. Diriwayatkan dari Hudzaifah, “Bila Rasulullah bangun, beliau akan membersihkan mulut beliau dengan siwak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

4. Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari, “Aku pernah mendatangi Nabi saat beliau sedang bersiwak dengan siwak basah; Ujung siwak berada di mulut beliau dan beliau bersuara ‘Uk.. Uk,” seakan beliau akan muntah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

5. Aisyah meriwayatkan, “Abdurrahman bin Abu Bakar Ash-Shiddiq menghadap Nabi dan Nabi sedang bersandar di dadaku. Saat itu Abdurrahman membawa siwak yang digunakannya dan Nabi mengarahkan pandangan beliau menuju ke arah siwak tersebut. Aku pun mengambilnya dan membersihkannya lalu aku memberikannya kepada beliau. Setelah itu beliau terus menggunakannya dan aku tidak pernah melihat kesunnahan yang beliau lakukan yang lebih baik dari ini.” Dalam teks lain disebutkan, “Aku melihat beliau memperhatikan siwak itu dan aku tahu bahwa beliau menyukainya, maka aku berkata, ‘Apakah aku harus mengambilnya untukmu?’ Nabi mengangguk tanda setuju.” (HR. Al-Bukhari).

6. Abu Hurairah menceritakan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya tidak berat atas umatku, niscaya aku akan memerintahkan mereka agar bersiwak untuk setiap kali wudlu.” (HR. Al-Bukhari; Ahmad; An-Nasai; Ibnu Khuzaimah dan Imam lainnya dengan sanad yang shahih); Al-Bukhari mengomentari hadits ini dengan bentuk menetapkan dan menguatkan.

7. Aisyah menceritakan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda “Siwak itu menyucikan mulut dan diridhai Tuhan.” (HR. Al-Bukhari; Ahmad;An-Nasai; Ibnu Khuzaimah; dianggap shahih oleh Al-Albani dan Imam Al-Bukhari mengomentari hadits ini dengan teks menguatkan).

Dalam syarh Muslim, Imam An-Nawawi menjelaskan “Siwak disunnahkan di semua waktu, namun tingkat kesunnahannya ditekankan lagi pada lima kesempatan yaitu ketika hendak sholat, ketika wudlu, ketika membaca Alquran, ketika bangun tidur dan ketika rasa atau bau mulut berubah buruk. Perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal di antaranya, karena tidak makan dan tidak minum. Karena makan dan minum, karena makan sesuatu yang baunya tak sedap, diam terlalu lama dan terlalu banyak bicara. ” Wallahu a’lam [Paramuda/BersamaDakwah]

Source: http://www.infokubagus.net Page: http://bit.ly/2xPV7zH

Sales & Informatio

Thursday, September 14, 2017

AMALAN DI BULAN MUHARROM

AMALAN DI  BULAN MUHARROM

Shbt fillah yg mdh2an senantiasa Dirahmati,diberkahi dan dicintai Allah SWT .....

Alhamdulillah tdk trasa sbntar lg kita akan memasuki bulan Muharam dan menurut kalender Islam, 1 Oktober 2016, ( Ba'da Maghrib) Insya Allah kita sudah memasuki awal tahun baru islam Yaitu tanggal 1 Muharram 1438 Hijriah.

Nah, untuk menyambut tahun baru tersebut, ada baiknya kita berdoa dan banyak melakukan muhasabah, memohon agar Allah SWT mengampuni dosa dan kesalahan kita di tahun-tahun sebelumnya dan semoga Allah SWT membimbing kita ,menjaga kita di Tahun yg baru nanti.

" Amalan Bulan Muharram. "

Selain mbc doa akhir tahun pada ba’da Ashar di akhir bulan Dzulhijjah dan membaca doa awal tahun yg dibacakan selepas sholat Maghrib atau pun sesudahnya. berikut amalan yg dapat dianjurkan dilakukan pada bulan Muharram dan berkahnya :
- berpuasa di akhir bulan dzulhijjah dan awal tahun Muharam.
Nb bersabda :
" Barang sp berpuasa diakhir bulan Dzulhijjah dan awal hari bulan Muharam mk Allah swt akn mnjadikannya sbg pelebur dosa 50 Tahun dan puasa sehari dibulan Muharam sm dg 30 hari diselainnya"
Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Nabi Muhamad SAW bersabda:
ﺃﻓﻀﻞ ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ﺑﻌﺪ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺷﻬﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)

- berpuasa di hari kamis,jumat,sabtu
Nb bersabda: " barang sp berpuasa tiga hari dr bulan2 Haram ( Muharam,Dzulqo'dah,Dzulhijjah,
dan Rojab) pada hari kamis ,Jum'at dan Sabtu mk Allah akan menulis baginya ibadah slm 700 Tahun"

- Tanggal 9 disunatkan berpuasa Tasu'a
Rasulullah memerintahkan untuk  berpuasa tanggal 9 Muharram untuk membedakan diri dengan orang Yahudi yang hanya melaksanakan puasa tanggal 10 Muharram.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: pada saat Rasulullah SAW melaksanakan shaum Assyura dan memerintah para sahabat utk melaksanakannnya, mereka berkata: “Wahai Rasulullah hari tersebut (Assyura) adalah hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani”. Maka Rasulullah SAW bersabda: “Insya Allah jika sampai tahun yang akan datang aku akan shaum pada hari kesembilannya”. Ibnu Abbas berkata : “Rasulullah SAW meninggal sebelum sampai tahun berikutnya” (HR Muslim 1134)
Rasulullah SAW bersabda : “Shaumlah kalian pada hari Assyura dan berbedalah dg orang Yahudi. Shaumlah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (HR Ath-Thahawy dan Baihaqy serta Ibnu Huzaimah 2095.

-Tanggal 10 disunatkan berpuasa 'Asyura
Nb bersabda : " Dr Abi Qotadah ditanya Rasulullah saw tentang puasa Asyura , beliau menjawab : menggugurkan Dosa setahun yg tlh lewat."

- Dalam sebulan ini disunatkan agar memperbanyak amalan sedekah kpd fakir miskin.

- Disunahkan supaya melebihkan belanja dalam keluarga.
Nb bersabda: " Barang siapa meluaskan( belanja) atas keluarganya dihari Asyura mk Allah akan meluaskan Rizkinya slm setahun tsb "
( HR. Imam Tabrani&Baihaqi)

- Mengusap kepala anak yatim dan menaruh perasaan belas kasihan terhadap mereka.
Ada ungkapan Hari Asyura adalah hari rayanya anak Yatim.

- Memperbanyak bacaan zikir dan shalawat. Trutama di hari Asyura
Diantaranya mbc : " Hasbunallahu wani'mal wakil ni'mal maula wani'man nashir"
"Barang sp mbc dihari Asyura kalimat diatas mk Allah akan mencukupinya ( menjaganya) dr kejelekan tahun tsb".

- Siapa yg berbuat baik kpd anak yatim pada hari itu maka seolah ia telah berlaku pada semua anak yatim.

- Siapa saja yg menziarahi orang sakit pada hari itu maka seolah-olah ia telah menziarahi semua orang-orang yg sedang sakit.

- Siapa yg mandi dan membersihkan dirinya pada hari itu niscaya ia tidak akan jatuh sakit pada tahun itu kecuali mati.

- Siapa yg memberi minum pada hari itu maka ia akan diberi oleh Allah seteguk minuman pada hari kiamat kelak dan dg seteguk air itu tidak akan haus utk selama-lamanya.

- Siapa saja yg bersedekah pada hari itu maka seolah-olah ia tidak pernah menolak permintaan orang yg meminta-minta kepadanya selama hidupnya.

demikianlah keistimewaannya Bulan Muharram
Dan selain amalan serta berkah bulan Muharam yg tertulis diatas, keistimewaan 10 Muharram diterangkan jg dalam hadis Abu Hurairah, bahwa Allah SWT telah mewajibkan Bani Israil berpuasa sehari dalam satu tahun, yakni pada hari Asyura.
"Hari Asyura adalah hari puasa bagi orang Quraisy di zaman jahiliyah, dan Rasulullah SAW mempuasakannya dan menyuruh orang banyak mempuasakannya." (H.R. Aisyah)
Pada tanggal 10 Muharram juga banyak terjadi peristiwa penting, dan hari kemenangan para pejuang penegak kebenaran. Pada hari ini :
-Allah SWT menciptakankan "Arasy"
-Allah SWT menciptakan Malaikat Jibril.
- Allah SWT menciptakan Lauhil Mahfuzh.
- Pertama kalinya Allah SWT menciptakan Alam.
- Pertama kalinya Allah SWT menurunkn rahmat.
- Pertama kalinya Allah SWT menurunkan hujan dari langit.
-Allah menerima Taubatnya Nabi Adam.
- Nabi Idris a.s. diangkat oleh Allah SWT ketempat yg lebih tinggi
- diselamatkannya Nabi Ibrahim AS dari pembakaran Raja Namrud.
- Allah SWT menurunkan kitab Taurat kpd Nabi Musa a.s.
- Allah membebaskan Nabi Yusuf AS dari penjara Mesir, setelah meringkuk bbrp tahun akibat fitnah Siti Zulaiha.
- Allah menyembuhkan penyakit yg diderita oleh Nabi Ya'qub AS.
- Allah SWT mengeluarkan Nabi Yunus AS dari perut ikan paus, setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.
- Allah SWT mengizinkan Nabi Musa a.s. membelah laut merah utk menyelamatkan diri dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya.
- Allah SWT mengampuni kesalahan yg diperbuat oleh Nabi Daud AS.
- Allah SWT memberikan karunia berupa kerajaan besar kpd Nabi Sulaiman AS.
Itulah Amalan, Berkah dan Keutamaan bulan Muharram.
Selamat tahun baru 1 Muharram 1438 Hijriah,

semoga hari-hari yang akan datang, lebih baik dari hari-hari yang telah lalu...
semoga apa yang kita cita-citakan selama ini dan belum terwujud di tahun kemarin, bisa terwujud di tahun ini...
dan semoga kita semua selalu diberi kemampuan,kekuatan dan kesehatan oleh Allah SWT utk bisa mengamalkannya.

آمين يارب العالمين....
والله اعلم با الصواب....
sumber :
Kitab : Al-Ghunyah karangan Syekh Abdul Qodir Aljailani
Kitab Kanzun Najah was Surur
Kitab : Ihya' Ulumuddin karangan Imam Ghozali

Friday, September 8, 2017

DIALOG NABI ISA DENGAN IBLIS

DIALOG NABI ISA DENGAN IBLIS.

Nabi Isa '[Alaihis-Salãm] bertanya kepada Iblis [La'natullãh 'alaih]: "Hai Iblis, siapakah makhluk yang paling kamu sukai?."
"Mukmin yang bakhil", timpalnya.
"Lantas, siapa yang paling kamu benci?."
"Orang fasik yang dermawan.”
Kemudian Nabi Isa menanyakan alasannya, "Mengapa begitu?."

Iblis mengemukakan: ”Ya, karena aku berharap mukmin yang bakhil itu terjerumus ke dalam kemaksiatan yang nyata sebab sifat bakhilnya. Sebaliknya, aku takut kemaksiatan dan dosa-dosa orang fasik yang dermawan itu menjadi terhapus sebab kedermawanannya."

Wahai anak cucu Adam, sibukkanlah dirimu dengan urusan dunia untuk kebutuhan kemakmuran hidup sesudah matimu, bukan untuk menumpuk memperkaya diri memperturutkan hawa nafsumu, sebab apa pun yang menjadi kebutuhan hidupmu di Dunia, sejatinya telah disediakan, sudah dijamin, dan pada saat yang tepat semua itu akan diberikan, ini janji Allah, Tuhan Semesta Alam. Jangan mengaku beriman, jika tidak percaya "Janji Tuhan!."

Maka, dalam meraih kebutuhan hidup di Dunia, yang sesungguhnya telah dijamin Tuhan itu, tidaklah boleh mengganggu apalagi sampai menelantarkan kewajiban-kewajiban Ukhrawi yang diembankan, sebab yang demikian itu merupakan pelanggaran, itu bentuk nyata kemaksiatan yang keras dilarang. Tidaklah kesibukan Duniawi yang disyareatkan dijalankan, kecuali dengan niat menunjang kewajiban Akherat yang diperintahkan.

Usaha yang engkau lakukan tak ubahnya seperti rampok, yang tak kan lama berselang, ajal menjelang kematian pun datang. Dengan kematian datang, berbahagialah orang-orang Mukmin dan sengsaralah orang-orang munafik dan kafir. Nabi Saw bersabda: “Apabila seorang mukmin meninggal, dia merasa seakan-akan dirinya masih berada di Dunia, namun tak sedikit pun terkecoh memperhatikan gebyarnya, karena mata hatinya telah tertuju pada hal yang lebih baik dan yang lebih kekal daripada itu, ialah Cahaya Keagungan Allah, Cahaya Keindahan Muhammad dan Cahaya Keimanan diri serta Ketaqwaannya."

-- Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, dalam Kitab: "Fath Ar-Rabbani wa al-Faidh Ar-Rahmani".-

Thursday, September 7, 2017

KRONOLOGI FDS DIHAPUS DAN PEMERINTAH MENDUKUNG MADRASAH DINIYAH

KRONOLOGI FDS DIHAPUS DAN PEMERINTAH MENDUKUNG MADRASAH DINIYAH

Oleh: KH. Muhammad Sulton Fatoni

Para kiai se-Indonesia menyimak seksama pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada hari Selasa (5/9) bahwa Presiden Jokowi akan menandatangani Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Telepon dari para kiai dari berbagai penjuru Indonesia masuk ke handphone Kiai Said Aqil.

Mayoritas isinya senada: Maukah Pak Jokowi mendengarkan nasihat para kiai? Ya, nasihat. Meskipun dalam beberapa bulan terakhir hiruk-pikuk perdebatan tentang Permendikbud nyaris tak terlacak ujung pangkalnya, substansi protes para kiai adalah nasehat kepada Presiden Jokowi tentang indikasi kuat adanya awal proses pendangkalan karakter bangsa Indonesia.

Kiai Said Aqil melayani telepon dari para kiai satu persatu. Menjelaskan berulang-ulang dengan sabar dan perlahan hasil pembicaraannya dengan Presiden. Terkadang intonasi suara Kiai Said Aqil agak tertekan, alur suaranya terpotong. Mungkin para kiai yang menelepon itu mendesak-desak, minta kepastian, menuntut kelugasan tentang sikap Presiden Jokowi. Kiai Said Aqil selalu menutup teleponnya dengan kalimat, “semoga, semoga, mari kita doakan Pak Jokowi diberi kekuatan.”

Kami pun di PBNU mengalami hal yang sama. Selasa itu adalah hari kecemasan bagi PBNU karena hanya Kiai Said Aqil yang mampu mengkalkulasi kecenderungan hati Pak Jokowi. Selasa itu, adalah puncak lobby Kiai Said Aqil kepada Presiden Jokowi, “Niat kami ikhlas, demi masa depan anak bangsa,” kata Kiai Said Aqil.

Memasuki hari Rabu, kami bersyukur kepada Allah Swt.  Begitu membaca lembar demi lembar isi Perpres Nomor 87/2017 yang mengakomodir nasehat para Kiai se-Indonesia. Kantor PBNU ramai. Wajah-wajah sumringah mewarnai sudut-sudut ruangan PBNU. Lenyaplah kelelahan lahir batin kami berbalas kenikmatan tiada tara.

Kiai Said Aqil yang menyaksikan Pak Jokowi membubuhkan tanda tangan Perpres Nomor 87/2017 tak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada Allah Swt. Tamu berdatangan mengucapkan selamat. Kiai Said Aqil membalas, “Saya hanya lempeng bersikap karena permintaan para kiai, Pak Jokowi mendengarkan…ya klop wis.”

Kami pun duduk di meja tamu bercengkerama. Mengingat kembali beberapa pekan lalu saat berjibaku memeras tenaga dan pikiran akibat SK Permendikbud 23/2017 yang tiba-tiba muncul. Kekuatan wacana yang dibangun PBNU tidak kuat membendung represive state aparatus yang sedang dimainkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rupanya era reformasi yang bercirikan partisipasi masyarakat dan demokrasi diabaikan Kemendikbud.

PBNU pun memilih untuk memperluas suara protes dari pusat hingga ke Kabupaten/Kota. PBNU memantau Kemendikbud berakrobat politik dengan cara melakukan lobby langsung ke kiai-kiai di pondok pesantren. Bertepuk sebelah tangan. Kemendikbud tidak digubris para kiai. PBNU saat itu sengaja membiarkan roadshow Kemendikbud ke pondok-pondok pesantren agar tahu fakta penolakan para kiai.

Kami juga mengingat fase dimana Kiai Said Aqil marah karena didekati dan ditekan seseorang agar menerima Permendikbud tersebut. Di acara IKA PMII kemarahan Kiai Said Aqil ditumpahkan. Di kantor PBNU Kiai Said Aqil memberikan intstruksi, “Semua pengurus PBNU dilarang menghadiri undangan pemerintah yang temanya membahas Permendikbud atau Perpres.”

Tak satu pun undangan kami hadiri. Kiai Said Aqil juga memantau pemberitaan media massa tentang full day school. Jika ada kader NU yang bersikap tidak tegas terhadap penolakan full day school, Kiai Said Aqil langsung meneleponnya minta klarifikasi.

Audiensi, pernyataan sikap, aksi protes di jalan sudah menggema di penjuru negeri terutama di Jawa. Kami mendengar tim Kemenag dan Kemendikbud menemui jalan buntu. Persoalan akhirnya ditarik ke tingkat Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Dari tangan Mbak Puan Maharani akhirnya draf Perpres berpindah ke Sekretariat Negara.

Pada tahap ini Presiden Jokowi mengirimkan Pak Menteri Praktikno untuk membuka dialog dengan PBNU. Kiai Said Aqil menerima dengan hangat dan kami berdiskusi intens. Pak Pratikno ke PBNU, di lain hari kami ke kantor Sekretariat Negara. Semua komponen diajak urun rembug. Menyenangkan iklim yang dibangun Presiden Jokowi.

Di tahap akhir ini perdebatan cukup sengit tapi mengasikkan. Kiai Said Aqil memantau dinamika yang dialami delegasi PBNU. Kiai Said gigih menolak delapan jam sekolah setiap hari untuk pelajar. “Jangan kecolongan, tak ada toleransi untuk full day school.” Pesan Kiai Said Aqil. Di tahap inilah ruang demokrasi dan suara civil society terasa dijunjung tinggi.

Pak Jokowi benar-benar menanggalkan pendekatan korporatisme otorier dalam mengelola silang pendapat muatan Perpres. Pasti Pak Jokowi memahami bahwa melakukan kontrol politik secara otoriter di era reformasi itu tindakan jadul. PBNU pun bersemangat memberikan masukan kepada pemerintah.

Perjuangan para kiai ini menjadi penggal sejarah yang terdokumentasi di PBNU. Inilah proses pendewasaan berpolitik dan berkuasa. Setelah Pak Presiden Jokowi menandatangi Perpres, beliau mengatakan, "Senang lah menatap ke depan." Ya, Pak. Kami pun lega. Di sela-sela menerima telepon dari para kiai dari berbagai daerah, Kiai Said Aqil berpesan, “Ayo kita akhiri debat hari sekolah.”

*Penulis adalah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Judul asli "Kegigihan Kiai Said Menolak Full Day School" di nu.or.id.

Gus Sebutan Bagi siapa ??

"Gus"

Dalam lingkungan pesantren, sebutan Gus adalah suatu hal yang lazim didengar.

Gus adalah gelar untuk menyebut anak kyai yang mempunyai arti “abang” atau “mas”. "Gus" dalam tradisi pesantren itu adalah suatu gelar yang otomatis melekat, suatu ascribed status, dimana kedudukan yang diperoleh secara otomatis.

Tidak perlu seorang Gus mengenalkan dirinya Gus kepada orang lain, karena orang lain sudah tahu mengenai ke-Gus-annya. Dengan demikian, "Gus" adalah semacam pangeran dalam keraton jawa. Gelar "Gus" biasanya ditemui di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gelar "Gus" juga menunjukan adanya strata sosial dalam lingkungan pesantren. “Gus” itu semacam kepanjangan tangan kyai, karena mereka adalah harapan penerus pesantren.

Karena jabatan Kyai biasanya menurun kepada anak atau menantunya. Dengan demikian, menjadi Gus adalah menjadi bayang-bayang dari ayahandanya, dan bahkan Kyai yang sudah menjadi Kyai, tetap dipanggil sebagai Gus, seperti Gus Dur dan Gus Mus.

‌Melihat posisi Gus mempunyai nilai tawar yang tinggi di mata masyarakat, maka banyak orang yang juga ingin dipanggil dengan sebutan “Gus”. Orang macam ini harus dipertanyakan kejujurannya, karena tidak serta merta ia menggunakan gelar itu seenaknya, karena ia tidak bisa mengubah takdir orangtuanya.

Mungkin saja, dengan melekatkan nama "Gus" maka ia ingin memudahkan marketing dirinya, karena tanpa gelar "Gus" ia bukan siapa-siapa dan tidak bisa apa-apa.

Wednesday, September 6, 2017

Seklumit Cerita di kitab Alfiyah




Siapa tak kenal kitab Alfiyah? Seolah memancarkan berkah tak kunjung habis, nahdham seribu bait yang mengulas ilmu nahwu ini dipelajari terus di berbagai majelis ilmu hingga kini.
Pengarangnya, Al-‘Allâmah Abû ‘Abdillâh Muhammad Jamâluddîn ibn Mâlik at-Thâî atau tersohor dengan sebutan Ibnu Malik, merupakan pakar gramatika Arab ternama dari Andalusia (Spanyol). Alfiyah yang merupakan ringkasan karya sebelumnya, al-Kafiyah asy-Syafiyah, pun dipuji banyak cendekiawan, dan melahirkan berjilid-jilid kitab syarah dan karya komentar yang sudah tak terbilang.
Namun demikian, ada cerita menarik di sela proses penulisan muqaddimah nadham luar biasa yang masih dilantunkan di berbagai pesantren dan madrasah ini.
………………
وَأسْتَـعِيْنُ اللهَ فِيْ ألْفِــيَّهْ ¤ مَقَاصِدُ الْنَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّهْ
(Dan aku memohon kepada Allah untuk kitab Alfiyah, yang dengannya dapat mencakup seluruh materi Ilmu Nahwu)
تُقَرِّبُ الأَقْصَى بِلَفْظٍ مُوْجَزِ ¤ وَتَبْسُـطُ الْبَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ
(Mendekatkan pengertian yang jauh dengan lafadz yang ringkas serta dapat memberi penjelasan rinci dengan waktu yang singkat)
وَتَقْتَضِي رِضَاً بِغَيْرِ سُخْطِ ¤ فَـائِقَةً أَلْفِــــيَّةَ ابْنِ مُعْطِي
(Kitab ini menuntut kerelaan tanpa kemarahan, melebihi kitab Alfiyah-nya Ibnu Mu’thi)
Sampai di sini Ibnu Malik hendak menjelaskan kepada pembaca bahwa kitabnya lebih unggul dan komprehensif dari kitab karya ulama sebelumnya, yakni Ibnu Mu'thi. Dalam kitab Hasyiyah al-'Allâmah Ibnu Hamdûn 'ala Syarhil Makûdî li Alfiyati ibn Mâlik, dikisahkan, setelah itu Ibnu Malik meneruskannya dengan bait:
فَائِقَةً لَهَا بِأَلْفِ بَيْتٍ ¤ ................
(Mengunggulinya [karya Ibnu Mu’thi] dengan seribu bait,…....)
Belum sempurna bait ini dibuat, tiba-tiba saja Imam Ibnu Malik terhenti. Inspirasinya lenyap, tak mampu menulis apa yang hendak dilanjutkan. Suasana pikiran kosong semacam ini bahkan berlangsung sampai beberapa hari. Hingga kemudian ia bertemu seseorang dalam mimpi.
“Aku mendengar kau sedang mengarang Alfiyah tentang ilmu nahwu?”
“Betul,” sahut Ibnu Malik.
“Sampai di mana?”
“Fâiqatan lahâ bi alfi baitin…”
“Apa yang membuatmu berhenti menuntaskan bait ini?”
“Aku lesu tak berdaya selama beberapa hari,” jawabnya lagi.
“Kau ingin menuntaskannya?”
“Ya.”
Lalu orang dalam mimpi itu menyambung bait فَائِقَةً لَهَا بِأَلْفِ بَيْتٍ yang terpotong dengan وَ اْلحَيُّ قَدْ يَغْلِبُ أَلْفَ مَيِّتٍ (Orang hidup memang terkadang bisa menaklukkan seribu orang mati). Terang saja, orang hidup meski cuma seorang dijamin sanggup mengalahkan berapa pun banyaknya orang yang tak punya kuasa pembelaan lantaran sudah mati.
Kalimat ini merupakan sindiran kepada Ibnu Malik atas rasa bangganya (‘ujub) terhadap kitab Alfiyah yang dianggap lebih bagus dari pengarang sebelumnya yang sudah wafat. Sebuah tamparan keras menghantam perasaan sang pengarang Alfiyah
Segera Ibnu Malik mengonfirmasi, “Apakah kau Ibnu Mu’thi?”
“Betul.”
Ibnu Malik insaf dan malu luar biasa. Pagi harinya seketika ia membuang potongan bait yang belum tuntas itu dan menggantinya dengan dua bait muqaddimah yang lebih sempurna:
وَهْوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيْلاً ¤ مُسْـتَوْجِبٌ ثَنَائِيَ الْجَمِيْلاَ
(Beliau [Ibnu Mu’thi] lebih istimewa karena lebih awal. Beliau berhak atas sanjunganku yang indah)
وَاللَّهُ يَقْضِي بِهِبَـاتٍ وَافِرَهْ ¤ لِي وَلَهُ فِي دَرَجَاتِ الآخِرَهْ
(Semoga Allah melimpahkan karunianya yang luas untukku dan untuk beliau pada derajat-derajat tinggi akhirat)
Kisah di atas mengungkap pesan bahwa tak ada seorang pun yang bisa beranggapan keilmuannya secara mutlak lebih unggul dari ulama sebelumnya. Uraian Ibnu Malik dalam Alfiyah-nya mungkin lebih lengkap dan detail dari karya Ibnu Mu’thi, tapi karya pendahulu tetap lebih penting karena memberi dasar-dasar rintisan bagi karangan ulama berikutnya. Dalam sebuah hadits disebutkan: âbâukum khairun min abnâikum ilâ yaumil qiyâmah (para pendahulu [pelopor] lebih baik dari generasi penerus hingga hari kiamat).
*Cerita tersebut juga mengingatkan kita tentang pentingnya tetap dalam ketawadukan. Capaian puncak prestasi tertentu, sehebat apapun, menjadi rendah ketika disikapi dengan kecongkakan. Ibnu Malik sempat sedikit tergelincir ke arah itu, lantas segera berbenah. Alhasil, karyanya terus mengalirkan pengetahuan dan berkah, bak mata air yang tak kunjung padam hingga sekarang.*Siapa tak kenal kitab Alfiyah? Seolah memancarkan berkah tak kunjung habis, nahdham seribu bait yang mengulas ilmu nahwu ini dipelajari terus di berbagai majelis ilmu hingga kini.

Thursday, April 27, 2017

Maher Zain - Assalamu Alayka Lyrics

Maher Zain - Assalamu Alayka Lyrics

 

 My heart is so full of longing
I wish to be close to my Beloved
I dream to walk in the streets of Medina
And to quench the thirst of my spirit
By visiting you, O Muhammad!

السلام عليك يا.. يا رسول الله
السلام عليك يا حبيبي.. يا نبي الله
السلام عليك يا.. يا رسول الله
السلام عليك يا حبيبي.. يا نبي الله
يا رسول الله

Assalamu alayka ya
Ya Rasool Allah
Assalamu alayka ya habibi
Ya Nabiyya Allah
Assalamu alayka ya
Ya Rasool Allah
Assalamu alayka ya habibi
Ya Nabiyya Allah, ya Rasool Allah

May salutations be sent upon you
O Messenger of Allah
May salutations be sent upon you O my Beloved
O Prophet of Allah
May salutations be sent upon you
O Messenger of Allah
May salutations be sent upon you O my Beloved
O Prophet of Allah, O Messenger of Allah

I left all my troubles and worries
As I entered your Mosque so gently
And as I finally stood there before you
I couldn't stop my tears from falling
In your presence O Muhammad!

السلام عليك يا.. يا رسول الله
السلام عليك يا حبيبي.. يا نبي الله
السلام عليك يا.. يا رسول الله
السلام عليك يا حبيبي.. يا نبي الله
يا رسول الله

Assalamu alayka ya
Ya Rasool Allah
Assalamu alayka ya habibi
Ya Nabiyya Allah
Assalamu alayka ya
Ya Rasool Allah
Assalamu alayka ya habibi
Ya Nabiyya Allah, ya Rasool Allah

May salutations be sent upon you
O Messenger of Allah
May salutations be sent upon you O my Beloved
O Prophet of Allah
May salutations be sent upon you
O Messenger of Allah
May salutations be sent upon you O my Beloved
O Prophet of Allah, O Messenger of Allah

O Taiba (Medina), your breeze is so blessed
Indeed it brought life back to my spirit
I've left my heart with my Beloved
Sending blessings on Muhammad

السلام عليك يا.. يا رسول الله
السلام عليك يا حبيبي.. يا نبي الله
السلام عليك يا.. يا رسول الله
السلام عليك يا حبيبي.. يا نبي الله
يا رسول الله

Assalamu alayka ya
Ya Rasool Allah
Assalamu alayka ya habibi
Ya Nabiyya Allah
Assalamu alayka ya
Ya Rasool Allah
Assalamu alayka ya habibi
Ya Nabiyya Allah, ya Rasool Allah

May salutations be sent upon you
O Messenger of Allah
May salutations be sent upon you O my Beloved
O Prophet of Allah
May salutations be sent upon you
O Messenger of Allah
May salutations be sent upon you O my Beloved

O Prophet of Allah, O Messenger of Allah